Menyelamatkan Kecerdasan Dengan Bahasa
Ada seorang ibu, Prof. DR. Soheir Ahmad as-Sokari.. Beliau spesialis lingiustik di banyak sekali univesitas besar, di antaranya Georgetown University , pernah juga penterjemah di PBB.
Beliau mengutarakan bagaimana Barat menghancurkan kemampuan bahasa arab anak muslim, yang besar lengan berkuasa besar untuk kemajuan umat Islam.
Bercerita perihal ilmu linguistik yang membahas perihal bagaimana otak mencerna bahasa, gosip dan lain-lain.. dan bagaimana otak menyikapi hal itu dalam bahasa & kondisi apapun.
Beliau sangat mementingkan anak.. "Aku menemukan perbedaan yang banyak sekali antara bawah umur kita & bawah umur negara maju.
Anak kita hanya bicara bahasa ammiyah (pasaran) hingga masuk sekolah.. seluruh kata ammiyah yang kita pakai kini hanya 300 ribu kata..
Tanpa bahasa = tidak ada pemikiran, inovasi baru, khayalan, bayangan.
Makara anak barat dikala berumur 3 tahun, mereka punya 16 ribu kata.
Sementara anak di negara arab terkurung dalam bahasa ammiyah yang di pakai di rumahnya yang jumlah katanya sangat terbatas... 3 ribu kata saja.
Bayangkan.. beliau tidak bisa menggunakannya, kecuali dalam batasan yang sangat sempit..
Ketika ku mempelajari hal ini dalam bidang lingusitik, ku kaget (kasian) pada bawah umur kita.. ku mengkhawatirkan mereka..
Jason menyebutkan bahwa Inggris & Prancis sebelum menguasai tempat Utsmani, mereka telah melaksanakan penelitian perihal penyebab kekuatan dan ketangguhan Manusia Arab dan bisa membuka negara sekitarnya dari India ke perbatasan Cina, dan menemukan bahwa diam-diam dari semua itu ialah cara pendidikan dan anak Arab bagaimana itu dimulai dari 3 hingga 6 tahun pergi ke "kuttaab" (tempat pendidikan al-Quran) & menghafal al-Quran..
Dari 6 - 7 tahun menghafal alfiah Ibn Malik.
Anak-anak itu pun perkasa.. dalam al-Quran ada 50 ribu kata.
Bayangkan perihal kemampuan bawah umur itu...
Inggris & Prancis datang... mereka menyampaikan "kuttaab" lah penyebabnya..
Prancis pun menutup habis semua kuttaab.. mereka hilangkan di tempat Afrika dan semua jajahannya, termasuk Suria, meskipun ada sedikit yang tersisa di Suria..
Sementara Inggris.. mereka tidak melaksanakan itu.. mereka menyatakan bahwa orang Mesir lah yang membuat agama sejak 3500 tahun sebelum miladi.. jika kita katakan tidak ada agama & al-Quran; maka mereka akan hancurkan dunia, jadi.. kita hancurkan saja al-Quran dengan menunjukkan gambaran buruk.
Bagaimana?
Mereka pun membuat sekolah-sekolah abnormal untuk bawah umur orang kaya, tapi mereka tidak mengajarkan pelajaran yang sama dengan yang mereka ajarkan di negara mereka.. lebih rendah.. alasannya ialah bahasa tinggi hanya untuk orang-orang tinggi.. sementara negara-negara arab yang dijajah mereka, INDONESIA, Pakistan, India dan lain-lain semuanya berguru Inggris dengan metode yang lebih rendah dari Inggris sendiri.
Setelah itu.. mereka mulai membuat sekolah-sekolah modern, bawah umur pun mulai sekolah umur 6 tahun... 3 tahun apaan.. biarkan beliau main & melompat-lompat.. buat apa beliau diajarkan bahasa... Akhirnya.. anak kehilangan masa terpenting hidupnya untuk berguru bahasa.. yaitu dari lahir hingga 7 tahun.. dan mungkin hingga 12 tahun.
Si anak yang seumur hidupnya pakai ammiyah.. dikala masuk sekolah; menemukan bahasa arab sendiri merupakan bahasa asing.
Inggris sukses untuk menghilangkan masa penting anak untuk berguru bahasa fushha (arab resmi) yang sebetulnya mungkin beliau pakai sebagaimana kita berbicara bahasa ammiyah.
Seumur hidupnya, beliau tidak bisa berbicara bahasa fushha dengan mahir..
Dan lebih dari itu.. hilanglah 50 ribu kata".
Ibu itu menjelaskan bahwa anak yang benar-benar dididik ibarat model zaman dulu itu akan menjadi bawah umur cemerlang..
Beliau juga menyebutkan bahwa laporan Jason itu dirahasiakan selama 75 tahun supaya tidak diketahui umat Islam.
Simak videonya di
Beliau mengutarakan bagaimana Barat menghancurkan kemampuan bahasa arab anak muslim, yang besar lengan berkuasa besar untuk kemajuan umat Islam.
Bercerita perihal ilmu linguistik yang membahas perihal bagaimana otak mencerna bahasa, gosip dan lain-lain.. dan bagaimana otak menyikapi hal itu dalam bahasa & kondisi apapun.
Beliau sangat mementingkan anak.. "Aku menemukan perbedaan yang banyak sekali antara bawah umur kita & bawah umur negara maju.
Anak kita hanya bicara bahasa ammiyah (pasaran) hingga masuk sekolah.. seluruh kata ammiyah yang kita pakai kini hanya 300 ribu kata..
Tanpa bahasa = tidak ada pemikiran, inovasi baru, khayalan, bayangan.
Makara anak barat dikala berumur 3 tahun, mereka punya 16 ribu kata.
Sementara anak di negara arab terkurung dalam bahasa ammiyah yang di pakai di rumahnya yang jumlah katanya sangat terbatas... 3 ribu kata saja.
Bayangkan.. beliau tidak bisa menggunakannya, kecuali dalam batasan yang sangat sempit..
Ketika ku mempelajari hal ini dalam bidang lingusitik, ku kaget (kasian) pada bawah umur kita.. ku mengkhawatirkan mereka..
Jason menyebutkan bahwa Inggris & Prancis sebelum menguasai tempat Utsmani, mereka telah melaksanakan penelitian perihal penyebab kekuatan dan ketangguhan Manusia Arab dan bisa membuka negara sekitarnya dari India ke perbatasan Cina, dan menemukan bahwa diam-diam dari semua itu ialah cara pendidikan dan anak Arab bagaimana itu dimulai dari 3 hingga 6 tahun pergi ke "kuttaab" (tempat pendidikan al-Quran) & menghafal al-Quran..
Dari 6 - 7 tahun menghafal alfiah Ibn Malik.
Anak-anak itu pun perkasa.. dalam al-Quran ada 50 ribu kata.
Bayangkan perihal kemampuan bawah umur itu...
Inggris & Prancis datang... mereka menyampaikan "kuttaab" lah penyebabnya..
Prancis pun menutup habis semua kuttaab.. mereka hilangkan di tempat Afrika dan semua jajahannya, termasuk Suria, meskipun ada sedikit yang tersisa di Suria..
Sementara Inggris.. mereka tidak melaksanakan itu.. mereka menyatakan bahwa orang Mesir lah yang membuat agama sejak 3500 tahun sebelum miladi.. jika kita katakan tidak ada agama & al-Quran; maka mereka akan hancurkan dunia, jadi.. kita hancurkan saja al-Quran dengan menunjukkan gambaran buruk.
Bagaimana?
Mereka pun membuat sekolah-sekolah abnormal untuk bawah umur orang kaya, tapi mereka tidak mengajarkan pelajaran yang sama dengan yang mereka ajarkan di negara mereka.. lebih rendah.. alasannya ialah bahasa tinggi hanya untuk orang-orang tinggi.. sementara negara-negara arab yang dijajah mereka, INDONESIA, Pakistan, India dan lain-lain semuanya berguru Inggris dengan metode yang lebih rendah dari Inggris sendiri.
Setelah itu.. mereka mulai membuat sekolah-sekolah modern, bawah umur pun mulai sekolah umur 6 tahun... 3 tahun apaan.. biarkan beliau main & melompat-lompat.. buat apa beliau diajarkan bahasa... Akhirnya.. anak kehilangan masa terpenting hidupnya untuk berguru bahasa.. yaitu dari lahir hingga 7 tahun.. dan mungkin hingga 12 tahun.
Si anak yang seumur hidupnya pakai ammiyah.. dikala masuk sekolah; menemukan bahasa arab sendiri merupakan bahasa asing.
Inggris sukses untuk menghilangkan masa penting anak untuk berguru bahasa fushha (arab resmi) yang sebetulnya mungkin beliau pakai sebagaimana kita berbicara bahasa ammiyah.
Seumur hidupnya, beliau tidak bisa berbicara bahasa fushha dengan mahir..
Dan lebih dari itu.. hilanglah 50 ribu kata".
Ibu itu menjelaskan bahwa anak yang benar-benar dididik ibarat model zaman dulu itu akan menjadi bawah umur cemerlang..
Beliau juga menyebutkan bahwa laporan Jason itu dirahasiakan selama 75 tahun supaya tidak diketahui umat Islam.
Simak videonya di
0 Response to "Menyelamatkan Kecerdasan Dengan Bahasa"
Post a Comment