Ismail Marzuki Dan 'Indonesia Pusaka'
Alhamdulillah sanggup nulis lagi... Dah usang nich...sejak kemarin ikut diklat di Srondol.
Tapi ada buah tangan dikit nich..
Kaprikornus ceritanya, kemarin pas Diklat ada seorang Widyaiswara (atau dosen) bercerita disela-sela memberikan materi. Beliau bercerita wacana proses penyusunan lirik lagu 'Indonesia Pusaka'. Tau kan...itu lho lagu yang diciptakan pak Ismail Marzuki. Masih pada ingat liriknya kan... Kalau lupa..silahkan dilihat lagi nich...
Indonesia tanah air beta
Pusaka kekal nan jaya
Indonesia semenjak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Reff :
Di sana daerah lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat final menutup mata
Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kamu kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi
Nah..ceritanya, dulu waktu mengarang lirik lagu ini, pak Ismail Marzuki sempat buntu inspirasinya, yakni saat ia hingga pada lirik
Indonesia tanah air beta
Pusaka kekal nan jaya
Indonesia semenjak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
waktu itu ia sedang berada di Bandung. Karena sedang buntu inspirasi, ia tetapkan untuk berjalan-jalan sepanjang pedesaan, itung-itung sambil mencari inspirasi. Sampai disebuah sungai, pak Ismail melihat beberapa gadis Bandung yang geulis-geulis sedang mencuci. Ketika sedang diperhatikan oleh pak Ismail, salah seorang gadis tadi beranjak hendak mengambil sesuatu. Karena takut berair terkena air sungai, gadis tadi menjinjing kainnya semoga tak basah. Namun ternyata ia mengangkat terlalu tinggi hingga terlihat (maaf) pangkal pahanya.
Melihat insiden itu, pak Ismail menerima wangsit untuk melanjutkan lirik lagunya tadi. Maka tersusunlah lirik lanjutannya ialah
Di sana daerah lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat final menutup mata
Begitulah kisah yang saya dengar dari Widyaiswara waktu itu... Ketika saya tanya, apakah kisah itu benar adanya? ia menjawab "Sudah..jangan bertanya"..Hemhh..
Semoga terhibur...
Tambahan info: Lagu "Indonesia Pusaka" ini telah beredar dalam bahasa Cina, tapi saya sendiri juga kurang tahu apakah kita, bangsa Indonesia yang meniru lagu itu, ataukah lagu kebangsaan kita yang telah dijiplak. Lebih jelasnya sanggup dilihat di https://lenteramenyinari.blogspot.com//search?q=
Tapi ada buah tangan dikit nich..
Kaprikornus ceritanya, kemarin pas Diklat ada seorang Widyaiswara (atau dosen) bercerita disela-sela memberikan materi. Beliau bercerita wacana proses penyusunan lirik lagu 'Indonesia Pusaka'. Tau kan...itu lho lagu yang diciptakan pak Ismail Marzuki. Masih pada ingat liriknya kan... Kalau lupa..silahkan dilihat lagi nich...
Indonesia tanah air beta
Pusaka kekal nan jaya
Indonesia semenjak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Reff :
Di sana daerah lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat final menutup mata
Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kamu kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi
Nah..ceritanya, dulu waktu mengarang lirik lagu ini, pak Ismail Marzuki sempat buntu inspirasinya, yakni saat ia hingga pada lirik
Indonesia tanah air beta
Pusaka kekal nan jaya
Indonesia semenjak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
waktu itu ia sedang berada di Bandung. Karena sedang buntu inspirasi, ia tetapkan untuk berjalan-jalan sepanjang pedesaan, itung-itung sambil mencari inspirasi. Sampai disebuah sungai, pak Ismail melihat beberapa gadis Bandung yang geulis-geulis sedang mencuci. Ketika sedang diperhatikan oleh pak Ismail, salah seorang gadis tadi beranjak hendak mengambil sesuatu. Karena takut berair terkena air sungai, gadis tadi menjinjing kainnya semoga tak basah. Namun ternyata ia mengangkat terlalu tinggi hingga terlihat (maaf) pangkal pahanya.
Melihat insiden itu, pak Ismail menerima wangsit untuk melanjutkan lirik lagunya tadi. Maka tersusunlah lirik lanjutannya ialah
Di sana daerah lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat final menutup mata
Begitulah kisah yang saya dengar dari Widyaiswara waktu itu... Ketika saya tanya, apakah kisah itu benar adanya? ia menjawab "Sudah..jangan bertanya"..Hemhh..
Semoga terhibur...
Tambahan info: Lagu "Indonesia Pusaka" ini telah beredar dalam bahasa Cina, tapi saya sendiri juga kurang tahu apakah kita, bangsa Indonesia yang meniru lagu itu, ataukah lagu kebangsaan kita yang telah dijiplak. Lebih jelasnya sanggup dilihat di https://lenteramenyinari.blogspot.com//search?q=
0 Response to "Ismail Marzuki Dan 'Indonesia Pusaka'"
Post a Comment