Mencintai Pekerjaan
Membaca artikel ini, saya jadi teringat pesan dosen penguji tesis saya waktu meminta tanda tangan pengakuan revisi. Saya ditanya sudahkah saya bekerja. Lalu saya jawab bahwa saya sudah mengajar di sebuah sekolah menengah, meskipun tidak sesuai dengan spesifikasi pendidikan saya. Lalu dia berpesan, "yang penting cintailah pekerjaanmu, maka kau akan sanggup menikmatinya dan balasannya sanggup memperlihatkan yang terbaik dan maksimal."
Berikut ini artikelnya
Di kantor, niscaya Anda pernah menemui orang-orang yang selalu mengeluhkan pekerjaannya. Mereka bilang terlalu susah, terlalu berat, terlalu gampang, terlalu sedikit waktu, terlalu ecek-ecek, dan terlalu ini dan itu. Jadinya, banyak juga orang yang jadi kutu loncat, pindah sana pindah sini. Mungkin, pertanyaan yang sempurna bukannya, "bagaimana saya sanggup memperoleh pekerjaan yang saya sukai?", tapi "bagaimana saya sanggup menyayangi pekerjaan yang telah saya peroleh?"
Di bawah ini ada empat langkah mudah yang sanggup membantu Anda melakukannya. Merenunglah sebentar untuk memikirkannya, dan Anda akan terkejut akan hasilnya.
1. Sadari bahwa pekerjaan tidak mendefinisikan Anda, tetapi Andalah yang mendefinisikan pekerjaan itu Ada banyak yang sanggup dikatakan ihwal sikap, lebih banyak daripada yang sanggup dituliskan. Pekerjaan apa pun sanggup dilakukan dengan baik, dengan penuh kecintaan dan perhatian. Sikap Anda terhadap pekerjaan dan cara Anda memperlakukan orang - bahkan juga suasana hati Anda - akan cepat dikenali. Hal-hal itu akan kuat pada rekan kerja Anda. Memang ada waktu-waktu di mana Anda tak sanggup mengontrol situasi, tapi Anda akan selalu sanggup menentukan cara terbaik untuk menghadapinya.
2. Berhentikan memfokuskan diri pada uang. Uang sebanyak apa pun tak akan pernah cukup. So, berhentilah memakai kekurangan uang sebagai alasan untuk tidak menyayangi pekerjaan. Entah waktu gajian atau tidak, selalu ada saja impian untuk berbelanja. Lihatlah di mana uang Anda berakhir. Jangan bekerja hanya untuk dibayar atau cari makan, tapi untuk kepuasan Anda.
3. Temukan kepuasan pada setiap apa yang Anda kerjakan Ini mungkin akan menciptakan Anda harus berpikir keras, tapi bukannya tak sanggup dilakukan. Sisakan waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang ingin Anda kerjakan. Tanyakan pada diri Anda, "bagaimana cara menciptakan pekerjaan ini berbeda, alasannya saya yang mengerjakannya?" Perspektif memainkan peranan besar dalam memenuhi sense of well being dan kepuasan seseorang. Cobalah mengingat mengapa Anda mendapatkan pekerjaan ini. Bila ini cuma pekerjaan untuk 'mengisi waktu', apakah Anda mencari pekerjaan lain secara aktif?
4. Berani bertanya pada diri sendiri apakah Anda pantas memperoleh pekerjaan ini Bila Anda tak sanggup menemukan bab dari pekerjaan yang sanggup Anda senangi, atau Anda merasa tak sanggup berakhir ibarat rekan-rekan kerja Anda, pertimbangkan lagi alasan-alasan untuk mendapatkan pekerjaan ini. Bisa jadi, bukan pekerjaan gres yang Anda butuhkan, melainkan arah baru. Apakah Anda menyukai orang yang melaksanakan pekerjaan ibarat Anda? Bila tidak, apakah ada perubahan yang sanggup Anda lakukan untuk pekerjaan ini, atau jangan-jangan pekerjaan ini memang sumber problem Anda? Apakah Anda lebih menyukai posisi lain di perusahaan yang sama? Apakah komplemen tanggung jawab akan memuaskan Anda? Pertanyaan-pertanyaan di atas akan mengarahkan Anda kepada 'cinta atau tidak cinta' kepada pekerjaan. Tanyakan juga pada diri Anda mengapa Anda merasa pekerjaan ini tidak memuaskan. Kesadaran ini akan membimbing Anda kepada kepuasan terbesar yang sanggup Anda peroleh dari sebuah pekerjaan. Tingkatkan sense of well being, tingkatkan kontrol diri, daripada cuma 'mengalir tak tentu arah'. Mungkin, sudah saatnya melaksanakan perubahan
Berikut ini artikelnya
Di kantor, niscaya Anda pernah menemui orang-orang yang selalu mengeluhkan pekerjaannya. Mereka bilang terlalu susah, terlalu berat, terlalu gampang, terlalu sedikit waktu, terlalu ecek-ecek, dan terlalu ini dan itu. Jadinya, banyak juga orang yang jadi kutu loncat, pindah sana pindah sini. Mungkin, pertanyaan yang sempurna bukannya, "bagaimana saya sanggup memperoleh pekerjaan yang saya sukai?", tapi "bagaimana saya sanggup menyayangi pekerjaan yang telah saya peroleh?"
Di bawah ini ada empat langkah mudah yang sanggup membantu Anda melakukannya. Merenunglah sebentar untuk memikirkannya, dan Anda akan terkejut akan hasilnya.
1. Sadari bahwa pekerjaan tidak mendefinisikan Anda, tetapi Andalah yang mendefinisikan pekerjaan itu Ada banyak yang sanggup dikatakan ihwal sikap, lebih banyak daripada yang sanggup dituliskan. Pekerjaan apa pun sanggup dilakukan dengan baik, dengan penuh kecintaan dan perhatian. Sikap Anda terhadap pekerjaan dan cara Anda memperlakukan orang - bahkan juga suasana hati Anda - akan cepat dikenali. Hal-hal itu akan kuat pada rekan kerja Anda. Memang ada waktu-waktu di mana Anda tak sanggup mengontrol situasi, tapi Anda akan selalu sanggup menentukan cara terbaik untuk menghadapinya.
2. Berhentikan memfokuskan diri pada uang. Uang sebanyak apa pun tak akan pernah cukup. So, berhentilah memakai kekurangan uang sebagai alasan untuk tidak menyayangi pekerjaan. Entah waktu gajian atau tidak, selalu ada saja impian untuk berbelanja. Lihatlah di mana uang Anda berakhir. Jangan bekerja hanya untuk dibayar atau cari makan, tapi untuk kepuasan Anda.
3. Temukan kepuasan pada setiap apa yang Anda kerjakan Ini mungkin akan menciptakan Anda harus berpikir keras, tapi bukannya tak sanggup dilakukan. Sisakan waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang ingin Anda kerjakan. Tanyakan pada diri Anda, "bagaimana cara menciptakan pekerjaan ini berbeda, alasannya saya yang mengerjakannya?" Perspektif memainkan peranan besar dalam memenuhi sense of well being dan kepuasan seseorang. Cobalah mengingat mengapa Anda mendapatkan pekerjaan ini. Bila ini cuma pekerjaan untuk 'mengisi waktu', apakah Anda mencari pekerjaan lain secara aktif?
4. Berani bertanya pada diri sendiri apakah Anda pantas memperoleh pekerjaan ini Bila Anda tak sanggup menemukan bab dari pekerjaan yang sanggup Anda senangi, atau Anda merasa tak sanggup berakhir ibarat rekan-rekan kerja Anda, pertimbangkan lagi alasan-alasan untuk mendapatkan pekerjaan ini. Bisa jadi, bukan pekerjaan gres yang Anda butuhkan, melainkan arah baru. Apakah Anda menyukai orang yang melaksanakan pekerjaan ibarat Anda? Bila tidak, apakah ada perubahan yang sanggup Anda lakukan untuk pekerjaan ini, atau jangan-jangan pekerjaan ini memang sumber problem Anda? Apakah Anda lebih menyukai posisi lain di perusahaan yang sama? Apakah komplemen tanggung jawab akan memuaskan Anda? Pertanyaan-pertanyaan di atas akan mengarahkan Anda kepada 'cinta atau tidak cinta' kepada pekerjaan. Tanyakan juga pada diri Anda mengapa Anda merasa pekerjaan ini tidak memuaskan. Kesadaran ini akan membimbing Anda kepada kepuasan terbesar yang sanggup Anda peroleh dari sebuah pekerjaan. Tingkatkan sense of well being, tingkatkan kontrol diri, daripada cuma 'mengalir tak tentu arah'. Mungkin, sudah saatnya melaksanakan perubahan
0 Response to "Mencintai Pekerjaan"
Post a Comment