Curhat Un 2013


Hari pertama
Ini tahun kedua saya menjadi pengawas ruang Ujian Nasional. Tahun ini saya bertugas di sekolah yang berbeda dari tahun lalu. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Mungkin ungkapan itu sempurna kalau menyelidiki kondisi sekolah tahun ini dengan sekolah yang tahun lalu. Bagaimana tidak, perbedaan memang mencolok meskipun masih dalam kecamatan yang sama. Sekolah kawasan saya bertugas tahun kemudian yaitu sebuah sekolah negeri yang tidak mengecewakan favorit dengan jumlah ruang Ujian Nasional sebanyak sepuluh ruang kala itu. Sedangkan tahun ini, saya bertugas di sebuah madrasah swasta pinggiran dengan hanya dua ruang ujian, itupun hanya sepuluh anak di ruang kedua. Perbedaan kondisi ini juga berimbas pada pelaksanaan ujian nasional, mulai dari teknis ruangan hingga hal-hal administratif lainnya. Pengalaman ini menciptakan saya semakin tersadar bahwa ketimpangan masih dihadapi oleh pendidikan kita, dan masih banyak satuan pendidikan yang termarjinalisasi (semoga saja bukan jawaban sistem).
Kembali pada duduk masalah Ujian Nasional, tahun ini berbeda dibanding ujian Nasional tahun kemarin. Di tahun ini jumlah paket soal sebanyak 20 paket soal dalam satu ruang. Itu artinya tidak ada siswa dalam satu ruangan yang mengerjakan soal yang sama. Harapannya, potensi untuk berbuat kecurangan dengan meminta jawaban pada teman lain akan teratasi. Sebagai pengawas hal ini mungkin meringankan kerja saya. Makara saya tidak perlu “terlalu” waspada dalam mengawasi.
Perbedaan kedua yaitu lembar jawab yang melekat jadi satu dengan salah satu halaman soal. Setiap siswa harus memisahkan lembar jawab itu dengan menyobek dan memisahkannya dari lembar soal. Kesulitan dan rasa khawatir akan rusaknya lembar jawab ketika memisahkan lembar jawab dan soal, telah membayangi guru jauh hari sebelum ujian nasional dimulai. Entah atas dasar apa kebijakan ini diambil. Mungkin masih ada kaitannya dengan perbedaan ketiga, yaitu soal tahun ini sudah tidak lagi menggunakan kode, tapi menggunakan barcode. Setiap paket soal hanya sanggup dikerjakan dengan lembar jawab pasangannya. Ah…entah apa tujuannya. Yang jelas, kami sebagai pelaksana lapangan mencicipi lebih ribetnya ujian nasional tahun ini dibanding tahun lalu.
Meski sebelum pelaksanaan UN Sekolah Menengah Pertama kami telah dibayangi kekhawatiran terjadinya kesemrawutan pelaksanaan UN sebagaimana terjadi di tingkat SMA, tapi alhamdulillah hari ini sanggup kami lalui dengan lancar. Tugas yang saya emban sebagai pengawas ruang Ujian Nasional pun sanggup saya laksanakan dengan cukup baik. Tak ada duduk masalah berarti.
Hari kedua
Hari ini saya bertugas mengawas di ruang yang berbeda dengan hari pertama. Jumlah penerima UN di ruang itu lebih banyak dibanding hari kemarin. Hari ini saya menjumpai beberapa penerima UN yang grogi, takut (atau apalah itu namanya) ketika mereka dipersilahkan untuk memisahkan LJUN dari lembar soal. Mungkin saking khawatirnya LJUN itu akan rusak ketika mereka memisahkannya dari lembar soal. Di sinilah pengawas bertugas untuk membantu mereka memisahkan LJUN dari lembar soal.
Hari ketiga
Mata pelajaran Matematika menjadi bahan hari ini. Mungkin dikarenakan telah terbiasa dengan Ujian Nasional dua hari sebelumnya, para penerima UN nampak lebih damai dan santai. Itu artinya mereka sanggup mengerjakan soal-soal UN tanpa merasa tertekan oleh hal-hal teknis diluar mereka. Kami pun lega.

Hari keempat
Hari terakhir UN. Harapan kami masih sama, UN hari ini akan berjalan lancar dan tertib.
Alhamdulillah keinginan kami terwujud. Tidak ada problem yang terjadi pada hari itu. Setelah keluar ruangan ujian, belum dewasa pun bersorak. Nampak kelegaan di wajah mereka. Segera mereka disambut oleh salah seorang guru mereka yang kemudian mengajak mereka untuk melakukan sujud syukur. Ya…sujud syukur. Diantara sekian kekhawatiran; sekian indikasi kecurangan; dan sekian problematika pelaksanaan UN yang terjadi di tingkatan sekolah di atas mereka, semua tidak mereka alami. UN Sekolah Menengah Pertama berjalan dengan lancar, tertib, dan yang paling utama, mereka berlaku JUJUR. Alhamdulillah

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Curhat Un 2013"

Post a Comment

Powered by Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel